Tuesday, November 20, 2012

Penentuan Tanggal: Wetonan Jawa = 11 Januari

Menentukan tanggal pernikahan itu kayak beli obat nyamuk di apotik. Susah dan serba salah. Once the “lamaran” was accepted, maka hal yang jadi PR banget untuk tiap calon manten adalah menentukan tanggal pernikahan. Ini hal yang maha penting untuk di-decide as soon as possible; secaraaaaa penentuan vendor apapun (gedung, catering, sampe penghulu), ga bakal bisa di fix-in kalau ga ada tanggal pasti.
Perjalanan pencarian tanggal ini buat saya dan “si Mas” sungguh tajam dan berliku #halah. Berasal dari adat jawa yang cukup kental, keluarga saya masih memegang kitab primbon bla bla bla bethaljemur something something sebagai cara mencari tanggal pernikahan yang oke. Perhitungan weton, bulan baik, hari naas, dll pastinya mengharuskan saya untuk belajar ilmu petungan lagi (ilmu hitung2an hari-lah singkatnya). Kenapa saya? Karena walaupun papa mama insist untuk itung-itung hari, apparently they don’t know exactly how to do it right #capedeeeh. Jadilah saya meraba-raba (yes, i did self-translation) bahasa jawa kromo inggil di buku itu dan bermodalkan kertas, coret-coret sendiri hari-hari yang possible to be my D-Day.
Untung keluarga “si Mas” ga rebek dan ga ngotot untuk ikut-ikutan merebeki dengan per-wetonan itu.  Singkat cerita, karena saya ga paham semua hal, yang saya lakukan adalah mencari hari pasaran saya dan “si Mas” untuk mencocokan kepribadian. Saya Sabtu wage, “si Mas” itu Minggu Wage. Karena dari sini saya ga bisa berangkat kemana-mana (untuk nyari tanggal); soalnya yang tersedia dibuku itu hanyalah melihat tingkat kecocokan dan kemungkinan “jalan cerita” pasangan yang kombinasinya macam ini. So far sih ya, kalo saya dan “si Mas”  kombinasi yang mungkin muncul dari pasangan macam ini adalah:
  1. Banyak anak
  2. Melarat
  3. Bahagia
  4. Kaya raya
  5. Salah satu mati.
Haha, betul! Aneh kaaan.. Itu jelas-jelas bertolak belakang satu sama lain; soalnya penafsiran tergantung cara ngitungnya memakai "metode" yang mana, soalnya beda-beda factor pengali dan itungannya  à kapan kapan saya jelasinnya ya, soalnya panjang dan ribet booo..
Anyway, saya lihat bulan-bulan jawa/arab bagus buat menikah, kalo di-convert ke penanggalan masehi, pilihannya jatuh pada bulan April-Mei-Juni tahun 2013. Terus bulan yang “boleh menikah” (tapi ga bagus-bagus amat juga), yakni November dan Januari, sisanya bulan December 2012, dan Februari-Maret 2013 ternyata bulan yang ga afdol kalo dibuat nikahan.

Terus dari perhitungan ina ini ita itu, saya mencoret beberapa tanggal yang konon merupakan hari naas menurut penanggala jawa/arab. Abis itu saya lihat hari pantangan untuk “nduwe gawe” (melaksanakan acara), berdasarkan konstelasi bulan, i did some coret coret beberapa tanggal lagi. Lastly, saya liat hari baik yang dihasilkan dari hitungan weton saya dan “si Mas” serta beberapa factor lainnya yang kalo dijelasin Cuma malah bikin puyeng.
In a summary, INTINYA adalah, we have 2 (later on jadi 3) options:
1. January 1st 2013 à udah hari Selasa, orang pada libur secara tahun baru gitu ya, dan...deket banget!
2. April 13th 2013 à Buat saya ini tanggal yang cukup pas, tapi bagi si Mas ini kelamaan, kesian ntar si Mas dan keluarganya yang sepuh kalau kelamaan nunggu si Mas memperistri saya sebagai belahan jiwanya  #halahhalah
Saya maunya April (iyalah, kan kudu prepare, emangnya nikah Cuma tinggal ttd surat doank), dan “si Mas” tentu maunya Januari. Ini extreme kiri vs extreme kanan deh ya... Sebenernya ssik banget kalo emang bisa ambil tengah-tengah. Sayangnya si Papa insist deh dan ga mau melanggar “bulan naas” untuk nduwe gawe itu... Jadi marilah coret Februari dan Maret. the only options left is either Jnauri atau April. 
Eng ing eng…sampai akhirnya muncul opsi tanggal 11th January 2013 hingga pagi hari sebelum si Masdan keluarga datang kerumah (dan akhirnya pilih tanggal ini). Pagi itu saya disuruh Papa itung itung lagi, eh kok tau-tau ada opsi ini ya... Wah kita juga bingung kenapa ga pernah muncul dihitungan, tapi kok ya tau-tau ada aja dan kehitung aja, apalagi dari segi timing, harinya juga bagus (banget malah!). Yippie hurayyy! *let’s call it a(nother) miracle*. Jadi sepakatlah kedua belah pihak keluarga untuk bersalaman penuh komitmen untuk menikahkan si putri sulung dengan si putra bungsu (karena satu dan lain hal, pada hari yang berbeda). Akad akan dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2013 (Jumat) dan resepsinya akan tanggal 12 Januari 2013 (Sabtu malam).
Sebelumnya progress kita dalam persiapan the whole thing itu mandek karena bingung mau nanya apa dan ngebook apaan sama si vendor kalau tanggal aja ga punya.. sekarang bisa mulai gerilyaaa….
 YIHAA!
Oh ya, saran saya, jika memang si ortu kalian tidak rigid and ga terlalu main primbon-primbon, that's okay kok dear. You dont have to worry about it. Menurut saya, the culture  is there to help you, not vice versa. Berbahagialah jika kalian bisa pilah pilih tanggal sendiri.

So enjoy your experience in choosing your date :)

2 comments:

  1. Wakakak Mba Tyas blognya kocak bgt ^___^, lagi jalan2 nyari cara perhitungan Jawak eh terdampar disini. Mba lihatnya dr Bethaljemur beneran?nyarik dimana tho mbak?aku nie lg coba2 ngitung sblm dilamar.. hahahaha #pede

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halooo kamu yang anonymous,

      Maaf aku baru lihat commentmu say.. aku punya buku primbon beli di gramedia tuh haha...

      Delete