Thursday, March 21, 2013

I am the Cinderella: Story of Make Up & Wardrobe (Vendor Review)

I realize that I might not be a Cinderella. She has privilege to have the fairy godmother transformed her into a princess material. From the film and the book, I can also see that by default she already is a charming princess; kalau nggak mana mungkin dia di-bully setengah mati sama sodara-sodara-nya kan yaa book..
Unfortunately, not all women have that privilege to look beautiful like her; by default. Mayoritas dari kita-kita ini nggak kayak Dian Sastro yang kalau nguap masih aja cantik. Atau kita kita ini nggak kayak Sandra Dewi yang tidur mangap juga tetep imut. Saya aja ngerasa jelek banget kalau bangun tidur.
But then again, beauty is only skin deep ร  Makanya kita ngurusin skin setengah mati donk ya, pake Ponds BB cream biar cantik #produkUnilever #promosi #blogberbayarceritanya #padahalgratisan ahaha..
Wajar banget kan kalau orang yang mukanya cakep (calon kepo) kayak saya ini –kalau dilihat dari sedotan Starbucks- percaya banget bahwa the power of cosmetics, treatment, and makeup artist; can actually change someone’s appearance; like completely.
Walaupun gw pengguna setia makeup, tapi ya muka ga berubah-berubah banget. Secara yaaa.. Tiap hari gw ke kantor Cuma pake liquid foundation, bedak, pensil alis, eyeliner dan lipbalm (kadang lipstick) – Niatnya pengen pamer bahwa gw Cuma pake sedikit produk tapi kok list-nya jadi banyak
Makanya ya sodara-sodara, saya NIAT SEABIS-ABISNYA untuk cari tukang mek ap yang tersohor seantero jagad raya untuk mengubah wajah biasa gadis pantura ini menjadi “cetar membahana” saat saya menjadi ratu sehari saat nikahan kemarin.
Yaaak, jadi posting ini ceritanya mau ngebahas masyalah Vendor menor-menoran alias rias merias! Nah, jadi ceritanya ada 2 event ya sodara-sodara sekalian, akad nikah dan resepsi; yang ceritanya dilakukan pada hari nyang berbeda.
1. Akad Nikah, Rias by Sanggar Tiara Salon, Wardrobe by “self-made”
Mengapa Sanggar Tiara Salon (STS)? Karena sesungguhnya STS adalah rekanan Mas Win, mas-mas dekor mantab yang merupakan rekanannya bu Aburrahman, ibu-ibu catering yang merupakan rekanannya PLN, yang merupakan tempat kerja si Mama; muahahaha; the power of network is indeed powerful kan ya book..
Pimpinan sanggar ini namanya bu Tuty, sang jagoan yang konon sudah malang melintang di Dunia Rias-riasan sejak jaman Kabayan masih naksir Nyi Iteung. Saya sih percaya ajalah.. Muka saya udah cantik dari sononya sih *hayaaaah mau dipegang siapa aja pasti sama cantiknya #plisbangetskipbagianini
Kalau cerita mengenai kebaya akad nikah ini aku udah pernah share disini yaaak, silahkan dibaca-baca kisah mengharukan dan jatuh bangunyaaa.. akhirnya setelah berpeluh keringat, muncul si baju ini yang sekarang hadir dengan modifikasi disini dan disanaaa.. misalnyaa ekor menyeret sepanjang 1,5 m hasil “minjem” dari mbak Hera beserta bros juga hasil “minjem” dari mbak Hera yang baik hati dan tidak sombong (cerita mbak Hera sabar ya, ntar ada dibawah hehehe)
Ohya, balik lagi ke STS, disana aku minjem baju buat saksi, sama buat ortu pria kedua mempelai. Sama kain jarik buatku dan mama-Ibu. Lucunyaaaaaaaaaa baju Papa dan Bapak (dan Adik, yang jadi saksi), soalnya bajunya itu kayak bajunya SBY, bukan beskap jawa biasa, tapi surjan; jadi berasa keluarga keratoonn., Oohh, love it so much! Silahkan dilihat gambarnya J
(some are removed karena sekarang saya pakai hijab ๐Ÿ˜‰)


Surjan si Papa, aku sukaaaa





Ekor tambahan dari mbak Hera bikin manis yaa :)

Nah untuk riasnya dilihat sendiri-lah performancenya. Aku suka banget rambutnya (sayangnya hairspraynya kurang banyak kayaknya, jadi pas uda siang langsung brudul); make-upnya kecuali bagian mata sih perfectooo.. Pictures tell more than 10,000,000 words #eaaa
Scoring!
1. Performance: 8,00
Aku sih suka, Cuma si Mas nggak suka soalnya mata aku-Mama-ibu ditempel-tempel selotip yang bikin kita ga bisa melek dan bikin mata kita sayu-sayu lucu gitu. Pas dibersihin rada susah soalnya lem bulu matanya menyakiti hatikyuuuw. Ow ow..
2. Timeliness: 7,00
Men, masak akad nikah jam 7, mbaknya dateng jam setengah 6. Ah kalau ini dudulitaaa lah..
3. Kebaikan hati & keinginan membantu: 8,0
Apa banget yak judulnya.. tapi intinya mbak mbak disini sangatlah baik hati dan tidak sombong (in very literal meaning). Cuma kenapa nilainya Cuma 8,00? Soalnya sangat helpful kalau kesana dateng langsung. Kalau di bbm atau di telf respondnya lama euuuy…
4. Harga: 9,0
Nggak tau persis sih, tapi sepaket sama dekor, dlsb dipatoknya uda murmer banget
5. Lokasi: 6,5
Strategis daerahnya, di Pancoran. Tapi actual places-nya jauh cyiiiiinnn…
6. Sewa-sewa baju: 9,5
Oke kualitasnya, dan variasinya, kinclongnya, ukurannya, maknyuuus
Overall: 8,0
Recommended, especially kalau mau nyewa baju yaaa.. untuk rias, kayaknya kudu cerewet  sedikit J

2. Resepsi, Rias by Hasina, Wedding Dress by Rumah Pengantin Hera
Kalau kata kamu-kamu semua saya manglingi gak di foto ini? :D
(removed karena sekarang saya pakai hijab ๐Ÿ˜‰)
Hahaha, kalau kata saya sih, saya mangling banget #pedeeeee abis aku udah bela-belain puasa mutih 3 hari, kalau sampe gak bersinar awasssss cyiiiinn..
Kalao compared to STS, Hasina is better ya, melihat determinant factor sebagai berikut:
1. Performance: 9,50
Ah, sayangnya make up suami saya ketebelan. Hiks.
Kalo make up saya, katanya teman-teman sih saya manglingi (bahasa jawa; translated: cantik abis sampai gak nyangka ini siapa ya.. Ya Ampun Cakep abis, Aw Aw Aw..) #sambitpakesendaljepit

Teaser Teaser :D





Sekali lagi ya, bersama-samaaaaa…
1…
2..
3.
Manglingi.
Sekian.
2. Timeliness: 8,50
Uda ready dari jam 2, agak overwhelming sih soalnya pager ayu/bagus-nya dating rada telat dan tau-tau baru pada gedebrukan deket-deket mau mulai. Untuk mbak-mbaknya banyak dan gesit. Jempollah. Sayangnya, kita agak miscomm sodara-sodara. Karena kondisi kesehatan yang perform di panggung kan Mas Tri (kakaknya si Mas), bukan Bapak; jadi ternyata kita butuh 3 jarik ortu mempelai pria (Papa-Bapak-Mastri); sayangnya Cuma ada 2 biji jariknya –ngepas abis-, alhasil sempet kacaulah; untung mas-mas Hasina sigap ngebawain dari Rawamangun ke venue #buset #gakkurangjauh hehehehe.. salut saluuuut..
3. Kebaikan hati & keinginan membantu: 9,0
Mantablah.. dari pertama dateng, fitting-fitting buat temen-temen, buat Papa Mama, sampai pas technical meeting, wohoooo.. ini okeee banget bok. Mbak Kiki-Hasina sebagai marketingnya juga helpful sangattt..
4. Harga: 9,0
Ini gw pake paket gedung sih mengcover rias & baju ortu mempelai, nambah baju kakak-kakak-adik ipar (soalnya jatah dari gedung untuk 14 orang penerima tamu dan pager ayu-bagus udah abis hehehe), , nambah 750.000 karena eke pake paes ageng, nambah lagi 2,000,000 soalnya minta dirias sama ibu Waty si master yang punya Hasina, nambah 1,000,000 soalnya aku pake paket panggih (ini seru bangetttt, ada injek telor, suap-suapan, lempar sirih, yang lucu-lucu itu, tapi kita ga usah nyiapin semuanya karena dengan si paket aku dapet semua itu dari Hasinanya) okey banget kok cyiiiin
5. Lokasi: 7,0
Depok-Rawangun Jauh, Sekian.
6. Sewa-sewa baju: 8,0
Hmm, baju ortu mempelai memenuhi standard J kainnya penerima tamu lucuuu (karena gw yang miluh hehehe), untuk baju pengantin aku nggak ambil disini cyiin..
Overall: 8,5
Recommended abeeeees donk cyiiin, especially kalau mau rias, disini tempatnya! Paes agengnya MUANTEBBBB…!
Yang belum kita sebut-sebut: Wedding Dress!!!

3. Wedding Dress, by Rumah Pengantin Hera
Yup, kita make sebuah Vendor Baru yang hits dan melejits. Namanya Rumah pengantin Hera by Mbak Neneng Herawati. Panggilannya Mbak Hera, hehehe..
Mbak Hera adalah seorang wanita sederhana, sangat suka membantu, dan suka bikin terharu atas dedikasinya… Dia adalah tempat saya menyerahkan segenap jiwa raga untuk baju pengantin; serta tempat saya sewa perdana untuk pakaian Mama-Ibu, baik untuk akad maupun resepsi. Baju-nya Mama-Ibu panjangnya semata kaki loooh.. Jadi ga kalah eksis ya bok sama pengantinnyaaa..
Mbak Hera is definitely the most fairy godmother among other vendor! Baiknya masya Allah, minjemin bros, kerudung, manset, ciput, mahkota, aksesoris jilbab buat mama-Ibu, brooch buatku, ekor dan kerudung akad, all for free J yayayayayay!!! Bajunya mbak Hera juga bagus dan pas banget di badan J Mwuaaaah..
Love you, mbak hera!
Gak usah dibikin per point-lah. Pokoknya overall score: 9,50!!! Hohohoho…
Berikut gambarrrr:



Cin, ekornya puanjang banget. Belakangnya sengaja polos biar keliatan "body" eke :p

Yang gue seneng, bentuknya itu kutu baru (kebaya ibu kita Kartini), jadi leher dan dada eke jadi "sesuatu banget" gitchuuu dyehh cyiiinn.. #ngarep
Emang sih kata orang: buat apa sih niat-niat banget kudu cantik. Toh Cuma sehari aja. EXACTLY! If you asked WHY, I’d say: WHY NOT!!! Justru karena Cuma sehari, kenapa sih ga sekalian all out? Foto lo bakal kepajang di dinding rumah seumur hidup juga gituh…
Do the best-lah for your own wedding. That’s for your own’s sake.
Hidup Penganti  NIAT!!! :D

Friday, March 15, 2013

Vendor Review: Decoration By Mas Win & Gaya Kharisma

Let’s finish the unfinished!
Hmm.. Check satu-satu yuk cyiin reviewku buat dekor :)
In this part i will divide my review into two parts: Akad Nikah (yang berada dirumah) dan Resepsi yang berada di gedung. Keduanya pake vendor yang berbeda, yuk check satu-satuuuuu ;)
1. Akad Nikah; decoration vendor by Mas Win
Hehehe, kok by mas win? Soalnya si mas ini gak bernama vendor-nya hohoho.. beliau adalah adiknya Ibu Abdurrahman, yakni pemilik catering Laut Tawar yang rasanya tiada dua-nya itu loh. Aku hanya ketemu sama mas win 1x, Cuma sebentar banget, paling juga setengah jam-an gitu. Aku Cuma nunjukin “NUANSA”, sekali lagi, nuansa, yang aku mau ร  “ijo dan putih ya mas, mayoritas putihhh, dengan sedikiiiiit aja aksen gold..”, dan iya langsung mengiyakan.
Pada saat itu sih ragu ya boook, secaraaaa mas Win ini aja disuruh ngirim email gak ngirim-ngirim; disuruh ngirim contoh gambar juga gak ngirim-ngirim, deg-deg-an banget yaaaa cyiiin. Apalagi sama mas wim itu muraaaaaaaaaah abis. Makin deg-deg-an lagi (ini gimana sih, dikasih mahal protes, dikasih murah juga protes hahaha..)
Gw pesen tenda sepanjang beranda dan jalanan rumah, plus meja & kursi bulat kapasitas untuk 100 orang, additional kursi sekitar 50 buah, pelaminan, kamar pengantin, full bouquet bunga dimana-dimana, dekor rumah (anak tangga, pergola depan, teras, taman, garasi, name it), dan rias pengantin & keluarga; plus sewa baju akad untuk keluarga (diluar pengantin, hanya 2 ortu mempelai dan 2 saksi), tebak berapaaaaaaaaa? Kurang dari 12 juta.. meeeen...
Pokoknya ya, gw bismillah aja deh, akhirnya gue memilih mas Win ini juga karena papa mama yakin abeeeess sama si bu Abdurrahman, jadi ya.. yang terjadi terjadilah, kun fayakun mareeee...
Hasilnya?
JENG JENG JENG JENG: SPEECHLESS.
Ini vendor gue kasih nilai 9,75 deh.
BEUUUUHHH..
Mas win H-1 udah datang kerumah membawa sepasukan lengkap, udah membangun tenda, taplak-plak mejanya lengkap dan bersiiiih, bawa berbagai variasi warna yang lengkap, kainnya licin disetrika semua, terus men men men... bunganya bagus banget dan GAK MURAHAN SAMA sekali, dan penting abis: WANGIIIIIII walaupun ga pake parfum2an karena smeuanya asli dan cakeppppp banget.
Tau gak? Mas win ngerangkai sendiri bunga-bunganya, aih aih aih... gw aja yang H-1 Cuma leyeh-leyeh doank (ehm, untuk mengeluarkan aura #alesaaan #mageeer), ga berhenti berdecak kagum ah, love mas Win lah..
Langsung aja dilihat hasilnya: HIGHLY RECOMMENDED bgt nih si mas!












Hanya saja perlu di-watch out, mungkin karena mas win ini bekerja dengan tim kecil, harus kudu dieksplore apakah beliau bener2an bisa handle “gedung” dalam waktu singkat :)
Love mas Win!!!! :*

2. Resepsi – Ghaya Kharisma
Dihandle oleh mbak Ridha, pertamanya terlihat meyakinkan sekali, hehe. Mbak Ridha baik dan kelihatan menyimak penjelasan dan maunya aku.
TAPI sodara-sodara, pelayanan selanjutnya mengecewakan. Ghaya kharisma Cuma punya 1 gebrok putih, terus pas technical meeting hanya mengirimkan “teknisi” yang kayaknya walaupun sudah dijelaskan tetap nggak mudeng, terus ALL MY REQUEST were gone.
  • Aku request warna hijau muda pupus ala lemon; yang dikasih hijau tua ala mushola.
  • Aku request bunga dominan putih dengan hijau dan gold (atau kuning) sebagai aksen, yang muncul bunga kuning
  • Aku request ada air mancur dan payung-payung putih didepan pelaninan, yang ada Cuma taman mini
  • Aku request tenda yang nggak kosong (dan kalaupun ada terlalu banyak ruang kosong aku minta diisi oleh standing flower/ilalang/lamp/photo), ternyata Cuma meja photo dan standing frame; itupun yang nyediain vendor photoku dan bukannya decor.
  • Aku request sangkar burung yang penuh bunga, yang ada tiang dan kandangnya doank
  • Aku baru ditanya-tanya detail menjelang H-3 pula; seolah-olah kita nggak pernah technical meeting
  • Aku waktu itu pilih Ghaya kharisma karena konon katanya banyak gratisan, eh malah minta apa-apa di-charge L
Overall, it doesn’t meet my expectation......
Even if ada bunga dan hiasan yang cuanteeeek, it comes from my catering: Kiki!!!! (Will review it on another articles yaaa..)
Some of the pictures tell how Ghaya kharisma’s performance on that day...






No no no no.. I didnt say it was a disaster, not at allllll..
But for me Ghaya kharisma is just so-so; not bad at all, but for me, it’s not satisfying either. The only vendor that wasn’t perform & comply to my standard.
But then again, it goes back to your judgment ya readers :) mungkin aja sh** just happened on my case but it wasn’t happen to you; so dont just read this review and dont change your mind that easy.
Good luck in choosing your wedding decoration vendors!

Wednesday, March 6, 2013

I’m making my own life without giving a damn to others

Little hut when we create more and more coincindences…
Hahaha, seru ya kalimat pertamanya! ;p You know kan ya bahwa this blog is basically recording my life with si Mas. A whole new world (Aladin banget yaaa booook..) yang tercipta dari kebetulan-kebetulan kecil yang gue yakini adalah bagian dari jaring laba-laba yang udah di sulam oleh Allah; yang gw ga tahu kapan mulainya, dan makin ngga tahu lagi kapan berakhirnya.
I talked to my ex boss one time. Three months ago, he doubted my decision. The decision was a one in a lifetime experience; it will then determine my future and define my happiness: my marriage. Three months ago, he challenged me for my choice; why do I have to go this fast? Who am I marrying? Do I know well about the guy? Am I ready to be tied by a guy who will be my everything till death do us apart? And the ultimate question: Are you sure?
At that point of time, three months ago, honestly, one feeling occured: I was offended. Truly.
Why was I? Oh... I’m a complete adult, for God’s sake. True that I was just 24 years old at that moment; but I’m stretched 6 years from the point when government gives me freedom to think, decide, and act as a full civilians. A formal entity has granted me a right of self-determination; without my parent’s supervision. They (government) didn't not only recognize, but also admitted and respected my OWN decision. And nobody, once again, nobody can judge me for my “young” age. I’m mature enough to choose and defend my faith.
My boss, like many others, believe that I’m not fully aware the consequences of being married, that I was making an impulsive decision, and not considering the long term cost. They don’t understand why did I have to make the decision that fast, to this person I barely know, and how I was forgetting my past lover so quick. Or they might even assume, that because of the transition period I went through was strangely so smooth; I already planned it. Rumours spreaded, that I was splitting my heart into two plates and just broke one when another plate is already filled by the right dishes.
Mannnn.. All.Is.Wrong.
Why? Because things just happened.
And you just know; and can't to anything. Certain things are SIMPLY meant to be happened.
That easy? Yeah, THAT easy! Have you ever filled that you were looking for a very nice dress; you don’t even know how it will look like, but suddenly your eyes found a nice silky dress that just fits you perfectly? Or have you been so hungry, you only need good food but you don't know what you want, then suddenly your eyes meet a very tempting tukang mie ayam with asap yang mengepul and your appetite is simply flooding? Or or or... Have you ever feel so broken, really need some money desperately! and suddenly when you reach out your pocket you just found a sheet of money, 50.000 inside?
Once again: Things just happened.
Coincidences are real.
And if coincidences happened, doesn’t mean that’s wrong.
Coincidences are not less meaningful than planned action.
Just last week, my ex boss, the same person with the one who doubted me 3 months ago-- got back to me; he was asking for another chat. He saluted me for choosing my life path and finally making that huge decision. He admitted that I indeed created a good decision since my “past lover” was remembered by a lot of people--because of his wrong-doings (which is completely not the point of this post). He greeted me for my bravery to confront people’s underestimation and negativity. He confessed that he did question me before; but not now.
I smiled.
No No No.
Not because my choice or my bravery.
I did because I know I’m making my own life without giving a damn to others. I was so proud of myself because I didn’t let the others defined me for my choice. I was so happy because I won the fight with myself, fighting my fear of people’s doubt.
This post is not intended to clarify anything.
I just want to say two things:
a. You should stand for yourself and defend your faith.
b. Coincidences are not less worthy than planned action.
And I love my husband even more ever since
#apaseeeeeeeh #gaknyambung
Hahahahahahha..